Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan cara resmisudahterima kotak hitam atau black box pesawat helikopter PK-RGH yang jatuh di teritoririmba lindung Dusun Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan, Jumat (5/9/2025).
Investigator Keselamatan Penerbangan KNKT, Ony Soerjo Wibowo, menerangkan black box itusebenarnyadiketemukan, Kamis (4/9/2025) di tidak jauh dari lokasiditemukanbodi pesawat.
Iamenerangkan di lokasi, black box melekat di bodi pesawat yang kebakar. Diperhitungkankarenabertabrakanucapnyamembuat kotak hitam itu terpisahkan.
“Terpisahkannya mungkin sekitarantidak kurangdari 5mtr. dari lokasi. Contohjika ini helikopter, ini di kirinya, tempatnyatubuh pesawatnya persisnya di pangkal ekor, tidak di kokpit,” katanya.
Simak juga: Keadaan Black Box Helikopter yang Jatuh di Tanahbumbu Kalsel, Terlihat Utuh danKelihatan Gosong
Simak juga: 3 Penumpang Helikopter LenyapContact di Mantewe Tanahbumbu Masyarakat Asing, Asal AS, India dan Brasil
Adapunbodi pesawat saatdiketemukan terbelah atau terpisahkan ekor pesawat ketinggalandi atas bukit.
“Jika ekornya itu ketinggalan (terpisahkan) di bukit dari tubuh helikopternya itu sekitaranlebih kurangsekitaran 100 mtr.. Itu naik kembali (di bukit) . Maka black box turut sama tubuh helikopter yang terbakartersebut.Karena itu bendanya kan gosong,” terangnya.
Pria yang dekatdipanggil Ony menerangkan, semulasemestinya ada enam elemen yang dibawa. Tetapikarena di lokasitelah pecah danterbakarmenjadi yang diambil dua sisi penting yaitu black box nya saja.
Dikatakania black box mempunyai dua sisi.
“Black box itu jika kita saksikan dari gambar aslinya, itu ada dua sisi, pertama Jatuh Survivable Memori Unit (CSMU). Sisike-2 , ialahelemen bantrai. Nach itu awalannya utuh selanjutnyaterbakar, yang kontrolnya electronicnya sama ada batterybarusan, itu kebakar habis, karena itumenjaditerpisahkan,” terangnya.
Simak juga: Keadaan Helikopter Jatuh di Mantewe Tanahbumbu Kalsel, Basarnas : Ekor Utuh, TubuhKebakar
Sisi black box ini didalamnya ada dua data penting, yaitu Cockpit Voice Data Recorder (CVR) atau rekaman suara di kokpit dan Flight Data Recorder (FDR),l atau data penerbangan seumpama kecepatan dan ketinggian heli.
“Jadi kelak black box itu akan kita membuka, karenatentu kabelnya kebakar. Umumnyajika utuh, kita tinggal tusuk kabel, kita ambil dengan alat kita, selanjutnya kita unduh, datanya keluar. Tetapi dengan keadaansemacam ini gosong dantelahkronis, bahkan juga terbelah, karena itukelakakan kita membuka, kita mengambil memorinya, nach memorinya yang kelak ada datanya untuk dianalisa,” urainya.
Diketahui, selesaidiketemukan awak dan bangkai heli, pada Kamis (4/9/2025), team SAR Kombinasilakukan proses penyelamatantubuh pesawat dan enam kantong sebagai korban penumpang pesawat punya PT Eastindo Air ini.
Diketahui juga, black box ini juga secara simbolikdiberikan oleh Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo ke KNKT di VIP Lanud Syamsuddin Noor, Jumat (5/9/2025) pagi.